Home » » Copet Angkutang Umum Sampai Lembaga Pemerintah

Copet Angkutang Umum Sampai Lembaga Pemerintah

Copet Angkutang Umum Sampai Lembaga Pemerintah

Ngegosip seperti sudah menjadi hal yang biasa dilakukan oleh ibu-ibu. Apa yang meraka gosipkan tentunya bermacam-macam dari bumbu dapur, harga kebutuhan pokok, baju baru menjelang lebaran, dan terkadang merambat pada hal-hal sedang melanda Bangsa ini.

Seperti yang sedang meraka obrolkan tentang copet, kata copet terlontar dari mulut seorang permpuan dengan rambut yang telah memutih, bagaimana ia bercerta copet dan langsung dikomentar oleh yang lain.

Para ibu-ibu yang ikut berkomentar ikut memeriahkan tentang masalah copet, dan secara kebutalan terdapat seorang bapak-bapak yang ikut menanggapi ungkapan tentang copet. Ia bercerita tentang copet yang sering beroperasi bus kota jurasan Ciputat – Kampung Rambutan dan biasa orang-orang menyebutnya dengan sebutan 510.

Di mana copet akan beroprasi, jika di bus kota jurusan Ciputat-Kampung Rambutan biasanya daerah oprasi cepat saat bus tersebut ke luar dari tol yang akan memasuki Pasar Rabu, dan sebalik jika dari arah Kampung Rambutan maka daerah oprasinya di keluar tol yang akan menuju Lebak Bulus.

Ungkapan tentang copet mengingatkan saya pada peristiwa yang pernah terjadi pada saya, peristiwa itu telah terjadi cukup lama, dan untuk tepatnya kapan saya sudah melupakannya. Bagaimana peristiwa itu terjadi, saat itu saya bersama seorang teman menaiki 510 dari Pasar Rabu, banyaknya penumpang membuat kami saling berdesakan untuk mencari tempat untuk mendapatkan napas segar, dan secara tiba-tiba ada tangan yang masuk ke kantong celana saya.

Saya pun hanya terdiam sambil berpikir tentang kantong celana saya, dan membantin silahkan ambil, sebab di dalam celana saya tak terdapat sepeser uang pun dan tak hanya itu, kantong celana saya sudah lama bolong.

Akhirnya saya tatap pemilik dari tangan tersebut, seorang laki-laki dengan pakaian yang rapih, dan seperti hendak orang yang kerja di kantoran. Aku pun tersenyum padanya, dan terlihat raut wajahnya yang telah basah oleh air yang ke luar dari pori-pori kulitnya. Seandanyai saya berteriak copet, apa yang akan terjadi?

Persolan copet, telah menjadi pembahasan umum, dan persoalan tak pernah selesai, apalagi menjelang hari raya Idul Fitri. Banyaknya pemudik yang hendak pulang kampung, menambah daftar para pecopet, bagi anda yang hendak mudik hendaknya berhati-hati sebab terlalu sukar untuk menandakan siapa yang benar-benar pecopet. Sebab pencopet tak bisa ditandai hanya dengan pakaiannya saja, bahkan para pecopet sekarang ada yang memakai dasi.

Dan untuk para pecopet yang memakai dasi banyak berkeliaraan di Lembaga Kepemerintahan, lihat saja beberapa kasus korupsi yang masih isu hangat, dan masyarakat pun ikut berkomentar tentang peristiwa tersebut, seperti halnya ibu-ibu yang melanjutkan obralanya pada masalah Nazaruddin.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. vepiTouring... - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger