Ada Simbad siPelaut, Abu Nawas, Aladdin, dan tokoh-tokoh lainnya. Dan untuk tokoh-tokoh itu,tentunya kita sudah begitu akbrab di telinga, bahkan paham benar tentang kisahitu sendiri, maka tak perlu terlalu banyak diceritakan. Mengenai tokoh itu adadalam dongeng, sebuah dongeng yang didongengkan oleh sang ratu Scheheazadeselama seribu satu malam, dongeng yang tuturkan dengan lembut kepada RajaShahryar sebagai pengantar tidur. Hal ini, dilakukan agar sang Ratu terhindardari hukuman mati. Sebab sang Raja pun tertidur dengan pulas.
Seandainya sangRatu ada lalu bersedia mendongengkan, maka saya pun akan tertidur dengannyenyak. Apalagi seribu 1001 julukan yang melekat dari nama gila, asu, sialan,dan yang lainnya melekat pada kata Nyamuk.
Sayang suarayang didongengkan oleh sang 1001 julukan ini terlalu bising, mulut yang terussaja mengisap darah membuat menghilangkan waktu malam untuk beristirahat.Bahkan tubuhku pun semakin kurus saja.
Terasa berbeda,dan tak perlu diperdebatan memang berbeda. Dari tutur katanya, ketulusannya,santun, dan hal-hal yang lainnya.
Lalu kira-kirapemimpin kita yang seperti apa? Kalau, saya berharap dia memiliki ke duanya,dia akan bersikap menjadi pendongeng layaknya Ratu Scheheazade yang dapatmembuat rakyatnya tertidur pulas.
Dan sebaliknya,dia akan bersikap seperti nyamuk terhadap para koruptor sehingga para koruptortak lagi mampu tertidur dengan nyenyak. Tak hanya tak nyenyak tidur, tubuhnyapun akan kurus. Lalu biarkan rakyat akan menjuluki para koruptor dengan seribusatu julukan. Mudah-mudahan saja. (Dede Supriyatna)
*Penikmat KopiHitam dan penyuka bunga liar
dan pernah dimuat di http://www.angkringanwarta.com
0 komentar:
Posting Komentar