Home » » Rasaku Sesuka Waktu

Rasaku Sesuka Waktu

“Panas-panas begini, minum kopi,” ungkapan yang datang secara tiba-tiba. Atas ungkapan tersebut, saya hanya bereaksi dengan hanya tersenyum sambil menyeruput secangkir kopi hitam kental lalu berlanjut mengisap rokok dalam-dalam.

Dan pada waktu yang berbeda dengan orang yang berbeda pula, perbincangan seputar kopi terjadi. Adapun obrolan tersebut diawali dengan ajakanku terhadap sesorang untuk menikmati malam sambil menikmati secangkir kopi, selang beberapa menit balasan terhadap SMS yang saya kirim terhadap teman. Dia membalasnya dengan tulisan bagaimana kalau kita menikmati suja aja, sebab kopi sudah tak lagi. Kata suja merupakan penyebutan minuman berupa susu jahe.

Dari kedua hal tersebut, saya mencoba mengamati bahwa terdapat kata tentang waktu dan tentang bergantinya kesukaan. Lalu jika digabungkan dari kedua akan mendapatkan sebuah kalimat mengenai kata “waktu suka”, atau jika dibalik “suka waktu”.

Dan kata “suka” merupakan sebuah perasaan, sedangkan “waktu” bisa berupa ruang, tempat, atau kejadiaan. seandainya boleh disimpulakan maka kala rasa suka hadir tentunya tak mengenal kapan peristiwa itu terjadi dan di mana peristiwa itu ada, tanpa bisa mengelak, sesuai dengan kehendak hati, atau bisa juga sebaliknya bahwa rasa suka akan datang tergantung pada waktu.

Dengan bergantungnya rasa suka terhadap waktu bisa saja menjadi salah satu faktor bahwa perasaan itu akan beralih. Memang hal ini bisa benar ataupun salah dan bukan saja salah satu faktor atas pertanyaan mengenai tentang rasa suka yang beralih? Kiranya tak perlu untuk mencari landasan yang paling mendasar dari peralihan rasa suka tersebut. Karena setiap orang bebas untuk menentukan pilihan dari rasa suka itu sendiri.

Tapi, jika persaan suka tergantung waktu maka waktu adalah penyebab utama kemunculan rasa suka itu sendiri. Kehadiran waktu yang menjadi pemicu rasa itu hadir menghadirikan kemungkinan kemungkinan-kemungkinan yang ada, seperti halnya bisa saja perasaan itu hadir karena perasaan jenuh dengan kopi karena setiap waktu lalu dari perasaan tersebut mengalihkan perasaan, bisa juga karena ada yang lebih lebih menarik yang hadir secara kebetulan disebabkan waktu yang tepat, atau sekedar mengisi waktu iseng.

Mengenai waktu yang sepertinya akan lebih enak jika dicontohkan yakni saat waktu panas bahwa es teh lebih menggoda dari pada kopi panas, dan kala dingin susu jahe lebih mengahangatkan badan dari pada kopi.

Tapi, semua kembali kepada masing-masing dan hati akan mengetahui apa yang cocok untuk dinikmati, maka selamat menikamati rasa suka kalian, rasa kalian adalah milik kalian dan rasaku adalah miliku. Dan yang jelas untuk saya sendiri dan mudah-mudahan saja perasaan suka terhadap kopi belum tergantikan, apalagi jika meminum bertemankan dengan sebatang rokok.

Melepasakan diri mengenai pembahasan itu semua, dengan perempumaan kopi. Dan yang akan menjadi pertanyaan bagaimana jika rasa suka tersebut benar bentuk rasa suka terhadap lawan jenis, pendidik dengan yang didik, dan pemerintah dan rakyat apakah akan menggantungkan diri pada waktu.

Salam
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. vepiTouring... - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger