Home » » Dari KOMKA ke Juanda

Dari KOMKA ke Juanda

Sudah tak terhitung lagi film yang telah ditanyangkan di layar lebar maupun layar kaca, namun masih sedikit film yang berkualitas? Setidaknya itu yang dirasakan oleh orang-orang yang membentuk komunitas dengan nama komunitas audio visusal (KOMKA)

Dari komunitas ini, mereka mencoba menyalurkan gagasan dengan media film. Meskipun dengan perlatan ala kadarnya yang dimiliki secara pribadi oleh anggotanya. Atas dasar itu dan semangat untuk menciptakan sebuah karya akhirnya mereka berhasil membuat beberapa film.

Salah satu film yang telah mereka buat berjudul lilin dengan durasi 10 menit, tanpa berdialog hanya menekankan pada simbol. Sebagaimana halnya lilin yang merupakan sebuah simbol untuk menerengi ketika semua telah gelap.

Kata gelap adalah sebuah dunia yang melanda dalam kehidupan lima sahabat yang hampir setiap hari dihabisi dengan mabok-mabokan. Dari kehidupan yang setiap malam ditemani dengan minum-minum keras pada akhirnya membawa mereka kepada kematian dan menyisakan salah satu orang pemain bernama Era Canggih.

Lalu Era berusaha mencoba memperbaiki jalan hidupnya, dan pada akhirnya, ia menyalakan lilin sebagi simbol penerang bagi gelap dunia yang mereka jalinin. Dengan terangnya lilin menjadi penutup dari kisah film tersebut.

Ini bukan film pertama yang telah ditanyangkan, dari semenjak berdirinya pada 5 Mei 2006 dengan salah satu pendiri Abdurahman. Selain itu dalam tubuh KOMKA sendiri telah mengalami perubahan yang cukup besar, dari anggotanya yang pada mulanya hanya dibatasi oleh teman-teman yang dikenal dan sekarang setiap orang boleh ikut menjadi anggotanya.

Tak hanya itu, KOMKA sendiri berusaha mengepakan sayapnya dengan mendirikan sebuah komitas dengan nama kominitas Juanda, kata juanda sendiri diambil dari salah satu jalan yang ada di Ciputat.

Dan untuk Juanda sendiri bersifat lebih melihat keadaan masyarakat yang menjadi latar belakang dalam proses pembuatan karya yang tak hanya berbentuk film namum juga foto, media oline.

Jadi untuk berbicara mengenai KOMKA sendiri merupakan komunitas Juanda yang menjadi perbedaan sendiri berupa raung lingkup dalam berkarya dan bentuk menejemen yang berbeda ungkap Era yang kebetulan menjabat sebagai ketua KOMKA dan salah satu anggota Juanda.

Untuk pembelajaran mengenai film dari sinematografi, sudut pandang, pemakaian kamera, dan segala macam yang berkaitan dengan film dipelajari di KOMKA jadi untuk pengemabangan sendiri mereka membentuk sebuah komunitas yang bernama Juanda.
Hal ini lebih disebabkan karena dalam KOMKA gerak mereka masih terbatasi oleh ruang lingkup kampus UIN Jakarta dan saat ini kami masih membuka pendaftaran. Sedangkan juanda sendiri lebih bebas bahkan mereka telah bekerjasama dengan forum lenteng. Tambah Era yang ditemui (15/12) saat sedang asik menikmati secangkir kopi hitam di salah satu kantin Fakultas FIDKOM UIN Jakarta.

Dengan rambut khasnya kribonya menambahkan bahwa dengan para peserta yang mendaftarkan diri diharapakan nanti dapat menciptakan para pembuat film yang tak hanyan mengikuti industri perfilman, yang hanya berusaha mengikuti film mana yang sedang banyak dinikmati oleh para penonton.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. vepiTouring... - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger