Home » » Di mana Umar Bakri?

Di mana Umar Bakri?

“Kemana Umar Bakri?” “saya tidak tahu, mungkin sekarang dia sudah pensiun dan juga mapan.” “kalau pensiun mungkin, masalahnya ia sudah lama sekali menjadi guru. Tapi, kalau mapan, sepertinya tidak. waktu itu ia hanya menggunakan sepeda dan dia juga hanya pegawai negeri.” “apakah anda ada perlu dengannya?” “saya ingin mengetahui kabarnya saja, sebab semenjak ia meninggalkan sekolah dengan sepeda kumbang, sudah tak tahu lagi di mana keberadaan,” “oh, iya kenapa anda berbicara tentang mapan?”

Sebab menurut embah google semakin terdapat banyak orang yang mendaftarkan diri untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Setelah saya mencari-cari data orang yang telah mendaftarkan diri mencapai 76.704, itu hanya di daerah, dan itu terjadi pada tahun 2010. Bisa dibanyangkan jika seluruh Indonesia? Lalu kenapa meraka mau masuk, jika tujuannya bukan untuk,..........

“Bukanya itu bagus, jadi banyak orang yang akan mengabdi seperti Umar Bakri. Dengan demikian, maka Indonesia akan lebih makmur.” “jika tujuannya demikian, jika bukan?” “Anda jangan berprasangka buru.”

“Oke sekarang kita kembali lagi pada Bakri.” “Bolehkah saya bertanya, pak.” “Silahkan, apa yang ingin kau tanyakan?” “kenapa anda berpikiran tentang Bakri?” “Saya ini pemimpin, jika saya tak berpikir tentang nasib Bakri, lalu siapa yang akan memikirkan nasibnya, dia sudah memberikan terlalu banyak buat Indonesia, salah satunya otak Habibie, dan kau tahu bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.”
“Kalau, bapak sepekat dengan kesejahteraan guru?”
“iya, saya sepakat. Terutama nasib guru honerer.”
“lalu apa solusi yang bapak tawarkan buat para guru.”
“entah, lah. Saat ini saya belum menemukan solusinya. Entar saya akan bicarakan dengan para pejabat lainya.”
“Seandanya, saja.”
“Seandanya apa?”
“Para pemimpin seperti bapak.”
“sudah,lah.”
Dialog seputar Umar Bakri yang diambil dari salah satu lirik Iwan Fals terus berlanjut. Sementara itu, guru Umar Bakri sedang mengajar tentang ilmu pasti di sekolah yang hendak rubuh. Di depan murid-muridnya ia hanya munggunakan kemeja dan membawa tas hitam dari kulit buaya. Selapas mengajar ia menganyunkan sepeda kumbangnya.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Creating Website

5 komentar:

  1. umar bakri tetap ada di tempatnya kok...

    BalasHapus
  2. kisah oemar bakri sepertinya sudah menjadi kisah masa lalu, mas dede, hehe ... kini malah makin banyak guru yang berpakaian perlente dan pakai mobil kalau ngajar, haks.

    BalasHapus
  3. @Wis: massa, aku sudah mencari, tapi tidak menemukanya.
    @Sa: itu dia yang saya pertanyakan, pak.
    semuanya makasih

    BalasHapus
  4. sama halnya dengan ploklamator Moch Hatta yang yang sering di lupakan oleh bangsa ini.
    apakah sedang tertidur bangsa ini??

    BalasHapus
  5. sepertinya demikian,dan bangsa ini berharap pada kita.
    makasih

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. vepiTouring... - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger